Kisah Model Jepang Juara Esports dan Seluk-beluk Dunia Profesional Gamer

4 min read

model Jepang juara Esports

Berita tentang model Jepang juara Esports telah muncul di berbagai surat kabar beberapa tahun ini. Gadis ini berhasil menjadi pemenang kejuaraan Esports sekolah menengah seluruh Jepang kedua pada tahun lalu yang diadakan di Tokyo.

Baca Juga : Team MPL ID S11 Onic Esports Robohkan Alter Ego di Playoff

Miyu Otomo, nama gadis itu, sukses jadi juara wanita pertama dalam turnamen tersebut. Mengalahkan mayoritas siswa laki-laki yang memenuhi hampir lebih dari separuh peserta kompetisi.

Model Jepang Juara Esports

model Jepang juara Esports

Siswa tahun kedua di SMA Negeri yang berbasis di prefektur pulau paling selatan Okinawa tersebut, bermain di bawah naungan game “ShakeSpeare”. Miyu bermain bersama rekan satu timnya untuk memenangkan bagian League of Legends dari acara tersebut.

Acara Esports ini diselenggarakan oleh perusahaan termasuk The Mainichi Newspapers Co. Rupanya, sosok Miyu Otomo ini cukup multitalenta. Selain seorang gamer yang jago, ia jugalah model.

Memang, salah satu daya tarik Esports adalah bahwa olahraga ini dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Namun, sebuah laporan yang dirilis oleh perusahaan data The Nielsen Company pada tahun 2018 menemukan bahwa di Jepang, rincian kategorisasi gamer adalah 70% laki-laki dan 30% perempuan.

Begitu juga ketika masuk ke kancah kompetitif, jumlah peserta perempuan malah lebih sedikit dari itu. Stigma macam itulah yang menjadi motivasi Miyu untuk terus memenangkan kompetisi. Ia ingin mendobrak stereotipe “permainan laki-laki” yang membuat spirit emansipasinya terus berkobar hidup.

Kemenangan Miyu Otomo ini memang terbilang fenomenal. Kapan lagi kita dapat menyaksikan model Jepang juara Esports. Di antara kerumunan pemain, perempuan muda ini hadir memegang trofi dengan bangganya.

Mengingat kembali usahanya untuk mencapai titik ini, Miyu mengaku bangga dan tidak menyangka. Sosoknya menjadi penanda bahwa kompetisi Esports terbuka bagi siapapun. Laki-laki tidak selalu lebih jago dan perempuan tidak melulu medioker.

Kerja Keras Miyu Otomo

Miyu Otomo ini juga menyayangkan minimnya partisipasi gamer perempuan dalam setiap kompetisi. Model Jepang juara Esports mengamini hal tersebut dan menyebut bahwa dirinya hampir tidak pernah melihat satupun perempuan dari generasinya.

Pada tahun 2018, sekitar 99,6 juta orang menonton League of Legends World Championship secara online. Dalam permainan ini, pemain memilih lebih dari 140 karakter berbeda dengan kemampuan berbeda untuk bersatu sebagai sebuah tim dan secara taktis menghancurkan basis kelompok lawan.

Otomo mulai bermain League of Legends untuk bersenang-senang dengan seorang temannya di tahun kedua sekolah menengah pertama. Dari sana, tidak lama kemudian model Jepang juara Esports ini terpesona oleh kedalamannya.

Meskipun normal untuk bermain melawan orang lain secara online, hal ini umumnya tidak dilakukan sambil mengungkapkan nama asli atau jenis kelamin kita. Miyu mengaku pernah mendapatkan diskriminasi saat bermain online namun tetap membalasnya dengan menunjukkan keahliannya.

Berasal dari Prefektur Saitama, utara Tokyo, model Jepang juara Esports ini terdaftar di sekolah menengah negeri setempat. Setelah sulit mengumpulkan tim siswa untuk turnamen tersebut, dia memutuskan untuk pindah ke SMAN pada musim panas 2019.

Sekolah adalah lembaga korespondensi, yang menawarkan pelajaran yang diajarkan oleh seorang gamer profesional. Di sana, dia meningkatkan keterampilannya. Namun mimpinya di masa depan bukanlah game profesional, melainkan modeling.

Tahun lalu, model Jepang juara Esports ini berkompetisi sebagai finalis Miss JK Contest 2019, sebuah kontes kecantikan untuk siswi SMA yang diselenggarakan oleh perusahaan acara HJ. Ia juga tampil di catwalk di hadapan sekitar 2.500 orang dalam acara Tokyo Girls Collection.

5 Privilese Menjadi Juara Esports

Menjuarai kompetisi Esports dapat menjadi pengalaman yang sangat menguntungkan, baik secara finansial maupun non-finansial. Ada beberapa alasan mengapa menjadi juara dalam kompetisi Esports begitu menguntungkan.

Hadiah Uang Tunai

Salah satu manfaat paling langsung dari menjadi juara kompetisi Esports adalah hadiah uang tunai. Turnamen besar dalam industri Esports sering kali menawarkan hadiah dengan jumlah yang sangat besar.

Model Jepang juara Esports Miyu Otomo tentu mendapatkan kucuran dana yang tidak sedikit setelah jadi juara. Hadiah tersebut bisa mencapai jutaan dolar, terutama dalam turnamen besar seperti The International untuk Dota 2 atau World Championship untuk League of Legends. Hadiah uang tunai bisa menjadi sumber penghasilan yang signifikan. 

Sponsorship dan Endorsement

Kemenangan dalam kompetisi Esports dapat menarik perhatian sponsor dan organisasi Esports besar. Pemain yang sukses sering kali ditawari kontrak sponsorship yang menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan teknologi, merek peripheral gaming, atau tim Esports yang sudah mapan.

Kontrak tersebut dapat mencakup dukungan finansial, peralatan gaming gratis, dan penampilan dalam acara-acara promosi. Terlebih jika kontrak tersebut berjangka panjang, tentu bisa jadi investasi masa tua.

Penghasilan Streaming

Banyak pemain Esports yang juga menjadi streamer di platform seperti Twitch atau YouTube. Kemenangan dalam kompetisi dapat meningkatkan visibilitasnya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan jumlah penonton dan pendapatan dari streaming.

Penonton dapat memberikan sumbangan, berlangganan saluran, atau membeli barang dagangan dari toko pemain. Semua itu bisa menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan sebagaimana model Jepang juara Esports Miyu Otomo alami.

Kesempatan untuk Bermain Profesional

Kemenangan dalam kompetisi Esports juga meningkatkan prestise dan pengakuan pemain di komunitas gaming dan di luarnya. Pemain yang berhasil dalam kompetisi cenderung mendapatkan penggemar yang setia dan menjadi figur penting dalam industri Esports.

Menjadi juara dalam kompetisi Esports juga bisa membuka pintu untuk bermain secara profesional di tim Esports yang lebih besar. Tim-tim profesional biasanya menawarkan kontrak yang menguntungkan, termasuk gaji tetap, tunjangan perjalanan, dan berbagai fasilitas lainnya.

Ini memberi pemain kesempatan untuk berfokus sepenuhnya pada bermain game dan mengembangkan karir Esports kalian. Namun, tentunya, kalian juga harus mempertimbangkan segala konsekuensinya jika memutuskan terjun ke dunia gaming profesional.

Peluang Bisnis dan Karier

Beberapa pemain Esports yang sukses memanfaatkan kemenangannya untuk memulai bisnis di industri gaming. Kalian bisa menjadi pemilik tim Esports, mengelola acara Esports, atau menjadi konsultan dalam pengembangan game.

Seiring dengan kemajuan industri Esports, ada juga peluang pendidikan dan karir di bidang ini. Beberapa pemain yang pensiun dari kompetisi aktif memilih untuk menjadi pelatih, analis, atau penyiar kompetisi Esports, yang semuanya bisa menjadi karir yang memadai. Model Jepang juara Esports Miyu Otomo bahkan sudah memutuskan karirnya meskipun berhasil jadi juara.

Menjadi juara dalam kompetisi Esports dapat membawa berbagai manfaat yang signifikan, termasuk potensi pendapatan yang besar dan kesempatan karir yang menarik. Namun, penting juga untuk diingat bahwa mencapai tingkat kompetitif dalam Esports memerlukan kerja keras, dedikasi, dan bakat yang signifikan dalam bermain game.

Tantangan dalam Menjuarai Kompetisi Esports

model Jepang juara Esports

Mengambil jalan menuju kejuaraan Esports adalah usaha yang penuh tantangan. Banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi jika ingin menjadi juara Esports.

Kompetisi yang Sengit

Persaingan dalam Esports sangat sengit. Model Jepang juara Esports Miyu Otomo sudah membuktikannya. Kalian akan bersaing dengan pemain yang sangat berbakat dan berpengalaman, termasuk profesional yang telah bermain selama bertahun-tahun.

Tekanan Mental

Esports bukan hanya tentang keterampilan fisik dan mental yang kuat juga sangat penting. Kalian akan menghadapi tekanan tinggi dalam kompetisi, terutama jika ada hadiah uang tunai yang besar dan prestise yang terlibat.

Pelatihan Serius dan Jangka Panjang

Untuk mencapai tingkat kompetitif, kalian perlu menghabiskan banyak waktu berlatih. Ini bisa mengganggu keseimbangan antara pekerjaan, sekolah, atau kehidupan sosial. Kebanyakan pemain Esports professional menghabiskan sebagian besar waktunya dalam sehari untuk bermain game.

Perubahan Metagame

Game Esports sering mengalami pembaruan dan perubahan metagame. Kalian harus terus memahami perubahan ini dan mengadaptasi strategi kalian sesuai dengan perubahan dalam permainan. Ini memerlukan waktu dan ketekunan.

Kesehatan Fisik

Menghabiskan banyak waktu di depan layar komputer dapat meningkatkan risiko penyakit terkait komputer seperti sindrom mata kering, sakit punggung, dan masalah kesehatan lainnya. Ini adalah tantangan kesehatan yang harus diperhatikan. Miyu Otomo, model Jepang juara Esports juga mengamini problem kesehatan fisik ini.

Modal Teknis dan Akomodasi

Untuk bermain di level kompetitif, kalian mungkin perlu membeli perangkat keras gaming berkualitas tinggi dan peralatan lainnya. Selain itu, jika kalian ingin berpartisipasi dalam turnamen luar kota atau internasional, biaya perjalanan dan akomodasi dapat menjadi masalah.

Baca Juga : Tips Menjadi Youtuber Gaming untuk Pemula yang Wajib Anda Ketahui!

Penting untuk memiliki rencana B yang kuat dan terus mengembangkan keterampilan dalam berbagai aspek Esports, termasuk komunikasi tim, manajemen waktu, dan keterampilan sosial. Kisah Miyu Otomo, model Jepang juara Esports, hanya segelintir dari apa yang sesungguhnya terjadi di dalam dunia professional Esports.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *